Meminjam Telinga Tuhan

Malam ini lampu jalan padam, kendaraan lupa jalan pulang. Tersesat di persimpangan arah. Timur, Utara, Selatan, Barat. Tak ada yang tahu mana arah pergi untuk pulang, atau pulang untuk pergi.
Gemintang tak membentuk rasi penunjuk arah, para nelayan merenung di tengah dinginnya laut biru. ingin pulang. Rindu masakan Ibu. Rindu rumah.

Lalu, tangan-tangan itu tangguh menengadah. terbuka lebar-lebar berisi garis-garis takdir yang memanjang. Tubuhnya gamang sebab kantuk mulai menyerang.

Lalu lintas ingar. Banyak kecelakaan di jalan karena lampu jalan yang padam.
Ombak di laut sedang pasang. Para nelayan taruh jaring jika nantinya harus menyatu pada palung terdalam. Banyak ikan-ikan yang terlepas, bersorak ria.

Sedangkan di rumah, Ibu harap-harap cemas. Anak sudah mengigau memanggil nama bapak. Pak, jangan pergi. Jangan pergi.

Ibu terlalu cemas untuk mudah mengerti makna igauannya. 

pintu di buka lebar. pagar-pagar mulai rimpuh oleh kedatangan yang belum juga tiba. Angin berdesau kencang seolah mengumandangkan duka agar didengar para telinga. 

Tangan Ibu kembali menengadah. Malam ini ia meminjam telinga Tuhan untuk doanya berumah.

Semoga tak ada hal buruk. Pulang, pak. Sudah terlalu larut untuk bepergian. Masih ingatkan bapak jalan pulang menuju rumah?

Anak mulai menangis di atas ranjang yang mengigil hebat. Takut serta cemas sudah mengisi seluruh ruang rumah. Dada Ibu bergemuruh hebat. Perasaannya semakin tercekat.

Ibu paham di luar sana sedang tak baik-baik saja. Ia abaikan tangis sang anak demi kata-perkata yang bercumbu dengan telinga Tuhan.

Ibu sedang merayu Tuhan agar membawa bapak pulang.

Dan, memang di sepanjang perjalanan, bapak sudah pulang. Kendaraan itu ternyata pulang untuk pergi. Perahu nelayan mulai karam.

Bapak sudah pulang, bu.

Malam ini sudah cukuplah cemas dan tangismu. katakan pada anak bahwa Tuhan telah meminjamkan telinga untuk doamu dan bapak sudah pulang. Jangan kau biarkan tanya meluap, sekap ia rapat-rapat. sebab tak ada jawaban yang tak menyakitkan dari kepulangan yang abadi. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Petang dan Yang Tak Pernah Pulang

Dikebumikan

Selamat Ulang Tahun