Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2023

Nina Bobo untuk Angkara

Gambar
Cerita ini bukan tentang para manusia yang berbincang. Cari tahu lebih dulu arti tiap tokoh untuk lebih memahami peran masing-masing. **** Tangan itu terkepal kuat dengan urat-urat yang tercetak jelas. Bibirnya dibungkam erat. Kepalanya bergemuruh hebat. Dadanya sembahyang ayat-ayat. Tubuhnya mematung di tempat. Mungkin sabarnya sebentar lagi sekarat.  "Sejak kapan?" Angkara menoleh pada sebuah kehadiran yang mengambil alih peran debu jalanan yang duduk di kursi sebelahnya. Namanya Asmaraloka, penuh dengan cinta kasih, pemberian tanpa pamrih. "Sejak kapan tangan itu mengepal? Apa makian sedang kau rapal?" Angkara terlalu hitam bak jelaga, terlalu rimbun bak jenggala, tak terjamah bahasa pula rasa. Tak ada yang mampu menerima dan memahaminya. Angkara banyak luka, mulut seseorang berkali-kali menikamnya bak mata pisau. Percikan darah mengenai mereka, Angkara meminta maaf karena tak bermaksud menebar noda.  "Kau dapat menjadi lemah, Angkara. Lelahmu berhak mendapa...

Dikebumikan

Gambar
Namanya Nala. Ia berwarna biru, sebagian hitam terbakar hangus oleh rasa sakit dan ketakutan. Yang biru hanya tentang hal-hal yang selama ini ia pendam, dalam, legam, dan tak terjangkau. Serta tentang tenang yang masih berusaha ia tempa di atas ombak amarahnya yang tak kunjung reda. Menghantam kepala, membuatnya merutuki dunia dan segala hal yang menimpa. Nala banyak kecewa, sebab ia terlampau piawai dalam menanamkan rasa pula asa. Bagaimana jika dua manusia dipertemukan? Manusia yang mudah menebar janji, lalu bertemu manusia yang mudah menaruh imaji? Bukankah, perihal Nala sudah cukup menjelaskan itu semua? Nala senang duduk termenung. Isi kepalanya seperti sebuah pasar malam, riuh. Ada bianglala yang berputar yang terkadang membuatnya seringkali harus membeli obat sakit kepala. Ada komedi putar dengan tawa anak kecil yang begitu keras sampai tidak terdengar decit mesin tua yang seringkali mati mendadak. Ada pula rumah hantu yang sepi pengunjung sebab terlalu keramat untuk dikunjungi,...