Bruno, Aku Memilikinya
Hei Bruno, aku mendengar salah satu lagumu. Aku menaruh harapan pada satu bait lirikmu. Kini, aku mendapatkannya. Dua tangkai bunga yang entah apa namanya, tapi yang kutahu aku menyukai warna dan bentuknya. Aku memberikannya untuk diriku sendiri, tahu bahwa ia perlu diapresiasi. Tak perlu oranglain mengasihi. Hei Bruno, lirikmu yang itu sedikit aku koreksi karena kamu keliru jika mengharapkan oranglain mampu membahagiakan seseorang yang kau cintai. Karena pada nyatanya seseorang itu mencintai dan menyayangi dirinya sendiri, lalu memberikan kebahagiaan dalam rupa tangkai bunga tanpa nama pengirim. Ia memberi, ia pula yang menerima. Sungguh, lirikmu itu salah bagi seseorang yang terbiasa menciptakan bahagianya sendiri. Hei Bruno, aku mengendarai motor bersama ibu hanya untuk mendapatkan dua tangkai bunga itu. Aku memintanya untuk mengambil gambarku saat aku tengah menggenggam bunga tersebut. Sederhana saja Bruno, aku senang akan hal itu. Aku juga mengambil beberapa gambarku dengan ibu, t...